Adab dan Pendidikan Agama, Kunci Sukses Masa Depan Anak

Kebaikan seorang itu diawali dari apa yang paling diutamakan orang-tua saat anak-anaknya masih tetap belia. Bila agama yang diutamakan, jadi kesempatan anak berhasil di hari esok sangat terbuka. Namun bila diluar itu, mungkin saja bakal kaya, namun belum pasti baik, terlebih kuat iman serta takwanya.

Belum lama ini penulis bersua dengan seseorang akademisi yang kerap tampak juga sebagai nara sumber di mass media perihal kasus-kasus yang terkait dengan psikologi. Pasti orang-tua dari sang akademisi sangatlah bahagia.

Alhamdulillah, tak lama dari pertemuan pertama Allah menakdirkan penulis bersua segera dengan bapak sang akademisi. Dalam peluang itu penulis ajukan pertanyaan, “Apa yang ayah sampaikan pada anak ayah, sampai hari ini jadi orang yang dapat berikan faedah untuk kehidupan? ”

Sang ayah tersenyum, lantas menjawab, “Tidak ada yang saya kerjakan serta saya tekankan pada anak saya mulai sejak kecil terkecuali pendidikan agama. Itu saja, ” tuturnya sambil tersenyum.

Ayah itu meneruskan, “Apalagi ia anak saya hanya satu. Kata orang, anak satu-satunya itu bila tak jadi iblis ya jadi malaikat. Alhamdulillah atas rahmat Allah anak saya jadi anak yang bermanfaat, ” terangnya.

“Tetapi bila saya pikir serta pikirkan, sungguh saya tak bertindak apa-apa. Itu seluruhnya hanya rahmat Allah yang mungkin saja lantaran anak saya memanglah saya tempa untuk mengetahui agamanya dengan baik serta mengamalkannya mulai sejak kecil, ” paparnya.

Jawaban yang bisa disebutkan singkat itu sungguh memberi ide utama untuk beberapa orang-tua perihal bagaimanakah mendidik anak. Lantaran yang sejatinya paling butuh di kuatirkan orang-tua pada hari esok anak sesungguhnya bukanlah masalah profesi serta pendapatan. Kian lebih itu yaitu iman, ketakwaan serta manfaat buah hati kita untuk kehidupan.

Pembentukan Adab

Saat anak memperoleh konsumsi gizi pendidikan agama dengan benar serta terus-menerus hal semacam itu bakal membuatnya mempunyai adab dalam kehidupan, intinya adab pada Allah Ta’ala, Nabi serta yg tidak kalah utamanya yaitu adab pada orang-tua.
Tak ada satu juga materi pendidikan yang dapat melahirkan adab untuk seseorang anak manusia, tetapi dengan pendidikan agama yang mencakup, aqidah, beribadah serta muamalah.

Kenapa banyak anak yg tidak hormat pada orang-tua walau otak mereka cerdas? Itu tak lain lantaran mereka tak mengetahui terlebih mempunyai adab. Termasuk juga kenapa beberapa orang pandai serta berkedudukan tinggi yang berperilaku korup. Seluruhnya itu berlangsung lantaran ketiadaan adab.

Serta ketiadaan adab itu bukanlah lantaran mereka saat anak-anak tak sekolah namun lantaran saat anak-anak mereka tak betul-betul memperoleh pengasuhan orang-tua yang mengutamakan begitu utamanya pendidikan agama.

Serta, bicara pendidikan agama disini tak harus dipahami dengan cara dikotomis, di mana pelajaran non agama diabaikan. Malah terus ditingkatkan dengan cara seimbang.

Dari sini tepatlah apa yang ditauladankan oleh Luqman Hakim dalam mendidik anaknya.

وَإِذ�' قَالَ لُق�'مَانُ لِاب�'نِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُش�'رِك�' بِاللَّهِ إِنَّ الشِّر�'كَ لَظُل�'مٌ عَظِيمٌ

“Hai anakku, jangan sampai anda mempersekutukan Allah, sebenarnya mempersekutukan (Allah) yaitu betul-betul kezaliman yang besar. ” (QS. Luqman 31 : 13).

Manivestasi dari ayat itu pasti dengan membiasakan anak-anak kita disiplin dalam beribadah serta selalu diingatkan bahwa masalah beribadah yaitu masalah paling penting dalam kehidupan ini. Supaya beribadah anak bagus sedari kecil pasti anak butuh akrab dengan kitab suci Al-Qur’an, hadits-hadits Rasulullah, termasuk juga histori Nabi, teman dekat serta beberapa ulama.

Saat ini sukses dikerjakan, insha Allah anak bakal tumbuh jadi pribadi yang kaya rekomendasi kesholehan, ketakwaan serta kesungguhan yang penuh ide serta mempesona hatinya. Nah, inilah yang nanti dengan cara perlahan-lahan tetapi pasti mempermudah tumbuhnya adab dalam diri anak.

Karena, pendidikan agama (Islam) tidaklah pendidikan yang mengutamakan segi kognitif semata namun juga pada implementasi dalam kehidupan keseharian. Serta, saat itu dikerjakan seseorang anak mulai sejak kecil serta sukses dipelihara sampai dewasa, jadi automatis ia telah bangun habit yang luar umum.

Tauladan Orangtua

Walau demikian, hari ini masih tetap umum orang yang sedikit ragu pada kedahsayatan pendidikan agama pada anak. Oleh karenanya banyak orang-tua yang ikhlas membayar mahal pendidikan anak yang bisa disebutkan pendidikan agamanya hanya kognitif.
Sesungguhnya, pendidikan agama ini tak dapat diserahkan seutuhnya pada pihak lain, bahkan juga sekolah sekalipun. Pendidikan agama ini jadi tanggung jawab paling utama tiap-tiap orang-tua. Karena, tingkah laku orang-tua tersebut yang paling bertindak menguasai dalam pemebentukan watak serta ciri-ciri anak.

Berkenaan hal semacam ini Al-Qur’an memberi deskripsi gamblang begitu orang-tua mesti betul-betul memerhatikan kwalitas pendidikan agama anak, intinya ketauhidan. Hal semacam ini dapat kita saksikan didalam Al-Qur’an :

“Adakah anda ada saat Ya’qub kehadiran (sinyal tanda) maut, saat ia berkata pada anak-anaknya : “Apa yang anda sembah sepeninggalku? ” Mereka menjawab : “Kami bakal menyembah Tuhanmu serta Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail serta Ishaq, (yakni) Tuhan Yang Maha Esa serta kami cuma tunduk taat kepada-Nya. ” (QS. Al-Baqarah 2 : 133).

Berarti, orang-tua mesti mengontrol benar kwalitas pendidikan agama anak-anaknya, tak saja saat mereka belia, namun selama hayat, bahkan juga waktu kita juga sebagai orang-tua bakal wafat dunia. Pendidikan agama (ketauhidan) anak mesti terus serta paling utama yang di perhatikan.

Nah, dalam konteks ini, bagaimanakah mungkin saja orang-tua bakal dapat lakukan pekerjaan paling utama ini bila orang-tua sendiri juga sebagai pihak yang paling mengharapkan anak-anaknya berhasil di hari esok tak betul-betul ingin memberi keteladanan. Pasti bakal sangatlah susah.

Dengan hal tersebut, jadi telah semestinya beberapa orang-tua merubah mindsetnya yang sampai kini dipunyai. Bahwa pendidikan agama itu yaitu yang terutama untuk hari esok anak. Bahkan juga, pendidikan agama itu yaitu tanggung jawab selama hayat beberapa orang-tua. Lantaran akan tidak baik seorang tetapi ia mengerti agamanya.

Jaminan Allah

Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, jadi Allah bakal memahamkannya dalam soal agama. ” (HR. Bukhari Muslim).

Serta, apakah kita masih tetap belum meyakini bahwa orang yang bakal diangkat derajatnya di segi Allah yaitu orang yang beriman (baik pendidikan serta pengamalan agamanya) serta berilmu (QS. 58 : 11) ? Jadi, janganlah sangsi, hari esok anak-anak kita bakal baik bahkan juga berguna untuk kehidupan, bila mulai sejak kecil kita lakukan mereka mengamalkan ajaran agama Islam ini dengan baik.
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment