Kecemasan yang menghinggapi seorang Ibu dapat membuatnya melakukan atau malah tak dapat menyelesaikan apa pun. Beberapa hal dibawah ini yang sering dihadapi Ibu bila anaknya sakit. Apakah anda juga begitu?
1. Kekhawatiran Membuat Seseorang Ibu Memeriksa Suhu Tubuh Anaknya Terlalu Sering Mengukur Suhu
Panas anak yang melebihi 38oC adalah waktu yang membuat panik. Sesudah termometer keluar dari kotak obat, mungkin saja kekhawatiran membuat seseorang ibu memeriksa suhu tubuh anaknya setiap 1/2 jam. Bila suhu turun beberapa derajat, Ibu bakal merasa lebih tenang. Namun, untuk memastikan, Ibu bakal memeriksa suhu 1/2 jam berikutnya, atau lebih cepat bila belum turun juga.
2. Ibu ikhlas meninggalkan sesuatu yang Jadi favoritnya hanya untuk membuat anak istirahat
Ibu tahu bahwa tubuh yang sakit memerlukan istirahat yang cukup. Itu penyebab kenapa anak-anak membutuhkan semakin banyak tidur saat mereka sakit. Oleh karena itu, seseorang Ibu ikhlas mematikan TV untuk memastikan anak-anak tetap dapat tidur, walau itu acara favoritnya. Seseorang Ibu akan melupakan rasa lelahnya dengan selalu membujuk anak untuk dapat tidur, baik dengan membacakan buku, menawarkan sesuatu, atau temani sampai mereka terlelap.
3. Memastikan Anak Mendapat Cairan Yang Cukup supaya tak dehidrasi
Ibu memahami bahwa untuk penyakit apa pun, tubuh memerlukan hidrasi. Karenanya, Ibu selalu memastikan bahwa anak sudah minum secara teratur. Setelah memasak untuk keluarga, Ibu juga memberikan dengan menu yang mempunyai cairan seperti jus dan sop kaldu.
4. Menjauhkan Makanan Yang Kurang Sehat untuk memberi contoh pada buah hatinya
Seseorang Ibu pasti juga tahu bahwa beberapa type makanan seperti kerupuk serta goreng-gorengan bakal berdampak buruk bila terlalu banyak dikonsumsi saat sakit. Walau makanan itu yaitu kesukaannya, seseorang Ibu ikhlas tak memakannya untuk memberi contoh buah hatinya.
5. Seseorang Ibu bakal merasa panik bila lihat anaknya muntah
Ia lupa bahwa tak tiap-tiap muntah itu berbahaya. Muntah cuma berbahaya bila anak makin dehidrasi, mempunyai mulut kering, tak buang air kecil, lebih mengantuk dari umumnya, serta makin pusing dengan berdiri, selain diiringi diare serta nyeri perut. Karenanya, sang Ibu bakal membujuk untuk memberikan cairan bening sesering mungkin saja.
6.sang Ibu akan berubah peran menjadi jadi Pencari Ilmu Medis
Ketika anak sakit, sang Ibu akan berubah peran menjadi anggota tim medis. Berbekal koneksi internet, Ibu pun akan sibuk mencari informasi di internet dan bertanya kepada sanak saudara apakah harus memberikan obat antidiare atau tidak. Sementara mencari informasi, sang Ibu selalu siap dengan handuk dan baskom, kalau-kalau si anak muntah lagi.
7.Panik Mengelola demam.
Seorang Ibu yang panik akan selalu “melawan demam.” Ia lupa bahwa demam adalah salah satu cara tubuh melawan infeksi sehingga Ibu tidak perlu terburu-buru selalu membawa suhu anak kembali normal.
8. Anak sakit, Pasti itu rela tidak tidur semalaman atau bahkan lupa tidur
Jika sang anak sedang sakit, sang Ibu akan siap terjaga sepanjang malam untuk memastikan ia baik-baik saja. Ibu lupa bahwa di pagi harinya ia harus tetap beristirahat tanpa libur apalagi cuti.
9. Terlalu banyak memeluk
Sang Ibu biasanya lupa bahwa ia bisa tertular dan menularkan kepada anggota keluarga yang lain. Namun, setelah ia ingat jika penyakitnya, maka sang ibu mulai membatasi pelukan dan ciuman ke dan dari orang lain dalam keluarga, tidak berbagi cangkir atau peralatan, dan pastikan bahwa semua orang mencuci tangan mereka sering-sering.
10.Menjadi Super Higienis
Dan berbicara tentang penyebaran, sang Ibu akan menjadi pertugas medis yang menjaga rumah tetap steril dan higienis. Bahkan, si Ibu siap memastikan agar ia sendiri tidak sakit. Ibu pun akan sibuk menggunakan pembersih tangan di sekitar rumah. Ia akan dengan sabar mengajarkan anak-anak untuk menutupi batuk dan bersin mereka dengan bagian dalam siku, bukan tangan. Lalu, ia akan membersihkan segala sudut ruangan lebih bersih dari biasanya, bahkan yang di bawah mainan dan permukaan umum. Ibu takut jika penyakit menyebar melalui keluarga.
Blogger Comment