Cerita tragis 5 bocah ditelantarkan orangtua di Cibubur


Buat anak, orang-tua tempat berlindung paling aman dari semua bentuk kejahatan. Mereka meyakini pelukan serta kasih sayang orang-tua dapat bikin mereka tenang dalam hadapi beragam hal.

Namun bagaimanakah apabila hal demikian sebaliknya yang berlangsung. Si anak malah memperoleh perlakuan kasar sampai ditelantarkan orangtuanya sendiri.

Narasi ini barusan dihadapi Dani, bocah delapan th. yang tinggal di suatu perumahan di Cibubur, Bekasi. Alih-alih memperoleh perhatian, sepanjang nyaris satu bulan terakhir dia ditelantarkan orangtuanya serta memperoleh perlakuan kasar.

Perlakuan tidak bertanggungjawab juga dikerjakan orangtuanya pada ke empat saudara Dani. Walau nasib mereka sedikit tambah baik lantaran masih tetap diijinkan tinggal dirumah yang kondisinya sama kapal pecah itu.

Penderitaan Dani selesai sesudah dia serta ke empat saudaranya dievakuasi petugas Jatanras Polda Metro Jaya serta KPAI. Waktu diketemukan, anak-anak itu dalam keadaan memprihatinkan.

Tersebut narasi tragis Dani serta empat saudaranya diperlakukan tidak manusiawi oleh ke-2 orangtuanya, Utomo serta Iin :

Warga mengakui sesudah satu tahun lebih keluarga Dani tinggal dirumah itu, sangat banyak hal aneh yang berlangsung diluar nalar mereka.

 " Pernah saat itu ayahnya lagi pergi ke luar kota, itu istri sama anaknya dikunci dalam rumah, " tutur seseorang ibu yang tidak ingin dijelaskan namanya waktu didapati di tempat, Kamis (14/5).

Hal aneh yang lain, tetangga sempat juga lihat seseorang wanita dewasa buka celana di depan tempat tinggalnya. " Selalu dia katakan, kalian itu kolot, tidak ada kerjaan ngurusin orang lain, " kata ibu itu mengikuti perkataan si wanita.

Dia juga mengira disebabkan perlakuan orang-tua mereka, Dani serta adik-adiknya alami masalah psikis.

 " Dia telah dapat bohong, ada pula tetangga yang pergokin dia ingin ngambil apa, arti kasarnya maling, namun saya tidak ingin katakan itu maling, " tuturnya.

Dani serta empat saudara kandungnya dalam situasi mengenaskan waktu petugas Jatanras Polda Metro Jaya serta KPAI menjemput mereka dari suatu rumah di Perumahan Gran Cibubur, Bekasi. Disangka keadaan tertekan lima anak itu lantaran perlakuan orangtuanya.

 " Untuk anak-anak sendiri kami kerjakan aksi darurat pengaman lantaran anak-anak ini alami depresi cukup dalam serta tak diberikan makan siang, " jelas Komisioner KPAI, Erlinda Iswanto, di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/5).

Dia mengira kekerasan telah lama dihadapi anak-anak. Karena, waktu mereka tiba di tempat untuk lakukan evakuasi, si bapak tidak segan tunjukkan sikap kerasnya.

 " Kami serta Kemensos serta Jatanras Polda tak memperoleh izin dari orang-tua untuk masuk serta mengevakuasi anak-anak. Kami memperoleh perlawanan keras dari ayahnya serta lakukan intimidasi serta ancaman pada warga, " tuturnya.

Bahkan juga Dani tidak ingin mengatakan nama orang-tua serta tempat tinggalnya.

 " Waktu kami mengevakuasi tadi. Saya lihat D luka di kaki kanan pemicu jatuh sepeda. Dia masih tetap trauma serta saat disinggung nama orangtua serta tempat tinggalnya, D segera menangis, " lebih Koordinator Satgas Perlindungan Anak, Ilma Sovriyanti.

Keluarga Dani tertutup dengan tetangga seputar. Bahkan juga bapak serta ibunya nyaris tidak pernah bersosialisasi.

Walau sekian, keadaan keluarga Dani yang dinilai aneh sering dipertanyakan warga. Terlebih masalah tingkah laku ayahnya yang kerap menyetel musik berhentakan kencang.

 " Diantara nada musik yang kenceng banget itu kita kerap dengar ada nada tangisan anak-anak minta tolong, " terang tetangganya.

Hal-hal lain, saat sebelum mengevakuasi Dani serta saudaranya, KPAI mengaku ada keterlambatan info. Warga seputar telah terlebih dulu memberi pertolongan pada Dani meskipun di satu segi memperoleh intimidasi serta tuduhan dari Utomo.

 " Kami bisa informasi cukup telat. Tetapi warga memberi perlindungan namun tidak diterima. Saat warga kerjakan pengamanan, mereka dituduh lakukan penculikan, " tutur Erlin

Koordinator Satgas Perlindungan Anak, Ilma Sovriyanti menyatakan selalu lakukan pendampingan pada Dani serta ke empat saudaranya. Mereka sudah diterlantarkan oleh orangtuanya di perumahan Cibubur.

 " Kami selalu dampingi serta buat nyaman terlebih dulu. Jadi kami bawa ke rumah anak dahulu, " kata Ilma di Mapolda Metro Jaya, Jakarta

Lanjut Ilma, Dani sesungguhnya telah yang ketiga kalinya diterlantarkan oleh orangtuanya. Untuk menjaga hidupnya, D memperoleh belas kasihan dari tetangga berbentuk makanan serta baju.

 " Ini bukanlah yang pertama. Ini yang ketiga D ditelantarkan diluar rumah serta bisa belas kasihan dari tetangga seputar untuk makan serta baju, " papar Ilma.
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment